Selasa, 10 April 2018

HUKUM MENYEMBELIH AYAM HINGGA PUTUS LEHER NYA

KESIMPULAN TEAM MUSYAWWIRIN DHF
HALALKAH MENYEMBELIH HEWAN SAMPAI PUTUS LEHERNYA?
==============

◾PERTANYAAN:

Assalamu alaikum wr wb
apa hukum nye
ada sesorang hendak memotong ayam
akan tetapi ketika d potong leher ayam tersebut,dengan tidak sengaja leher ayam tersebut sampai putus
pertanyaan nya apa boleh ayam tersebut d mkan oleh orang ape tidak

◼JAWABAN

Waalaikumussalam,
Hukumnya Sah dan  penyembelihannya, hanya menurut pendapat yg rojih dan kuat:

🔖Hanya saja du makruhkan, apbila di lakukan secara sengaja.
Jika tidak ada kesengajaan misal pisau terlalu tajam, maka tidak di makruhkan.

🔖MENURUT SEBAGIAN QIEL (pendapat lemah) mengatakan harom.

📚 KETERANGAN DAN REFERENSI
Ibnu Qudamah mengatakan, di dalam kitab:(al-Mughni, 11/54).
(ولا يقطع عضو مما ذكي حتى تزهق نفسه) كره ذلك أهل العلم منهم عطاء، وعمرو بن دينار، ومالك، والشافعي ولا نعلم لهم مخالفا. وقد قال عمر رضي الله عنه: لا تعجلوا الأنفس حتى تزهق.
(Tidak boleh memotong anggota badan hewan yang disembelih, sampai mati). Para ulama memakruhkannya. Diantaranya Atha, Amr bin Dinar, Malik, as-Syafii, dan saya tidak tahu adanya ulama yang tidak sepakat dengan ini. Umar bin Khatab mengatakan, “Jangan terburu-buru mematahkan sampai dia mati.”

📗Dinyatakan dalam Fatawa Syabakah Islamiyah, “Para ulama menegaskan makruhnya memutus kepala ketika menyembalih dengan sengaja. Khalil bin Ishaq dalam Mukhtashar-nya untuk Fiqih Maliki, ketika menyebutkan hal-hal yang dimakruhkan pada saat menyembelih, beliau mengatakan,
وتعمد إبانة رأس
“Diantara yang makruh adalah secara sengaja memutus kepala” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 93893).

◼Demikian pula menguliti binatang, memasukkannya ke dalam air panas dan semacamnya, sebelum dia mati. Semua ini tidak boleh dilakukan kecuali setelah dipastikan hewan itu benar-benar telah mati.

◼Jika Kepala Putus, Apakah Tetap Halal?
Pendapat yang kuat bahwa hewan yang putus kepalanya ketika disembelih hukumnya halal.

🔖Ibnu Qudamah melanjutkan penjelasannya, di dalam kitab:(al-Mughni, 11/54).
فإن قطَع عضو قبل زهوق النفس وبعد الذبح فالظاهر إباحته; فإن أحمد سئل عن رجل ذبح دجاجة فأبان رأسها، قال: يأكلها. قيل له: والذي بان منها أيضا؟ قال: نعم.
Jika jagal mematahkan anggota badannya sebelum mati dan setelah penyembelihan, yang nampak hukumnya mubah. Karena Imam Ahmad ditanya tentang hukum orang yang menyembelih ayam, sampai kepalanya patah? Jawab Ahmad: “Ayam itu boleh dimakan.” Orang ini bertanya lagi, ‘Termasuk bagian yang terpotong, boleh dimakan?’ jawab Ahmad: Ya, boleh.

◾Imam Al-Mawardi –salah satu ulama Madzhab Syafi’i– mengatakan, si dalam kitab:  (Al-Hawi Al-Kabir, 15/224).

“Diriwayatkan dari Imran bin Husain radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau ditanya tentang menyembelih burung sampai putus lehernya?Sahabat Imran menjawab, ‘boleh dimakan.”
Imam Syafi’i mengatakan, di
فَإِذَا ذَبَحَهَا فَقَطَعَ رَأْسَهَا فَهِيَ ذَكِيَّةٌ
“Jika ada orang menyembelih, kemudian memutus kepalanya maka statusnya sembelihannya yang sah”

📕 di dalam kitab Hasyiyah Qalyubi 16/51 (maktabah syamilah) :
وَلَا يَحْرُمُ قَطْعُ مَا زَادَ وَلَوْ بِانْفِصَالِ رَأْسِهِ
Tidak haram memotong organ lebih dari HULQUUM (saluran nafas) dan MARII` (saluran makanan), meskipun dengan terpisahnya kepala

📕begitu juga dalam kitab: Hasyiyah Bujairimi 'Alal Iqna' juz 22 halaman 69 (maktabah syamilah) :
وَالزِّيَادَةُ عَلَى الْحُلْقُومِ وَالْمَرِيءِ وَالْوَدَجَيْنِ قِيلَ بِحُرْمَتِهَا لِأَنَّهَا زِيَادَةٌ فِي التَّعْذِيبِ وَالرَّاجِحُ الْجَوَازُ مَعَ الْكَرَاهَةِ

📕dan kitab [ Hasyiyah al Bujairimi 'alaa Fat_hil Wahhaab juz IV halaman 287 ].
و يكره له ابانة راسها حالا، و زيادة القطع و كسر العنق و قطع عضو عنها و تحريكها و نقلها حتى تخرج روحها
Dimakruhkan memisahkan kepalanya seketika, menambah pemotongan, mematahkan leher, memotong anggota tubuhnya, menggerak-gerakan serta memindahkan sampai ruhnya keluar.

diskusihukumfiqh212.blogspot.com
hikmahdhf.blogspot.com

1 komentar: