Sabtu, 17 Maret 2018

Acara maulid yang di motori dewan guru

KESIMPULAN TEAM MUSYAWWIRIN DHF
SEPUTAR PENGUMPULAN KONSUMSI YANG D BAGIKAN
====================
PERTANYAAN:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
izin bertanya
Deskripsi Masalaah
Bulam maulud telah berlalu setidaknya masih kita rasakan nuansa-nuansa yang penuh barokah tersebut. Momen demi momen telah kita rayakan mulai dari pengajian akbar, pembacaan maulid, dll demi mengagungkan bulan mulia tersebut. Salah satunya adalah kegiatan yang diadakan oleh salah satu madrasah ibtidaiyah yang mana demi kesuksesan acara tersebut para guru menghimbau pada setiap siswa untuk membawa snack dengan nominal harga Rp. 5000,- yang kemudian disetorkan pada panitia unruk di kumpulkan dan di bagikan dalam acara tersebut. Problem terjadi ketika snack-snack telah di bagikan, ternyata jumlah snack tersebut kurang dari nominal yang dibawa oleh para siswa. Dan ternyata sisa snack tersebut diambil sebagian oleh para guru untuk dikonsumsi sendiri.
Pertanyaan:
Apakah status snack yang telah disetorkan pada panitia?
Bolehkah para guru mengambil sebagian snack-snack tersebut?
Apabila para siswa menuntut, apakah para guru harus menggantinya?

JAWAB:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

👉Kita statuskan dulu pihak yang menerima (موهوب له) , itu madrasah (جهة عامة) /  guru...?
Bila penerima:madrasah, maka status guru hanya perantara /wakil/ nadzir madrasah,,,
Dan bila penerima: guru maka,, dikembalikan ke tujuan pemberi( mutlaq/bersyarat),,

👉Kesimpulan nya
Dlm.kasus ini jelas berbentuk sodaqoh, tetapi di dlm sodaqoh bertersebut bersyarat utk di di konsumsi bersama pada saat acara maulid bersama.

Namun kendati demikian tidak mengikat, sebab panita hanya menyuruh membawa senack utk acara maulid.

👉Dalam kasus ini panitia juga berhak mengambil sebagian senack, adapun dlm problem sebagian siswa yg tidak kebagian, hanya perlu pemerataan dan kebijakan dlm pem_bagian.

Siswapun tidak berhak menuntut, sebab senack yg di setorkan keapda panitia sudah menjadi sodaqoh dan tanggung jawab panitia, dan sodaqoh yg sudah di berikan pd dasarnya tidak dapat di tarik kembali, dan ia pun tidak di benarkan utk menuntut.
Krn senack tersebut sudah berupa barang yg di sodaqohkan.

👉Hinbauan utk DEWAN GURU dan panitia:
AGAR berlaku adil dan bijak dalam mengadakan acara.

👉Hendak nya membagi secara rata, agar tidak terjadi cemburu sosial maupun fitnah.

👉Dan dewan guru (panitia) hendaknya lebih memntingkan kemaslahatan bersama ketimbang kepentingan pribadi.

📚REFERENSI:

📔إعانة الطالبين (3/ 144)
( والحاصل ) أنه إن ملك لأجل الاحتياج أو لقصد الثواب مع صيغة كان هبة وصدقة وإن ملك بقصد الإكرام مع صيغة كان هبة وهدية وإن ملك لا لأجل الثواب ولا الإكرام بصيغة كان هبة فقط وإن ملك لأجل الاحتياج أو الثواب من غير صيغة كان صدقة فقط وإن ملك لأجل الإكرام من غير صيغة كان هدية فقط فبين الثلاثة عموم وخصوص من وجه ( قوله أو غنيا لأجل ثواب الآخرة ) أي أو أعطاه غنيا لأجل ثواب الآخرة وهو يفيد أنه إن أعطاه غنيا لا لأجل ثواب الآخرة لم يكن صدقة وهو ظاهر ( قوله ولا في الهدية ) أي ولا يشترط الإيجاب والقبول في الهدية وظاهره أن ذلك قطعا لأنه معطوف على قوله في الصدقة المسلط عليه ولا يشترط الإيجاب والقبول قطعا وليس كذلك بل هو على الصحيح كما صرح به في متن المنهاج وعبارته ولا يشترطان أي الإيجاب والقبول في الهدية على الصحيح بل يكفي البعث من هذا والقبض من ذلك قال في المغني

📔بلغة الطلاب ص ٢٩٨
(مسألة ك) يجوز اخذ المال من طلبة المدرسة او المعهد اول دخولهم المسمى المال الاساسي(اواغ فاغكال)وهو في الحقيقة هدية منهم اما تسميته باواغ فاغكال فإنه مجرد اصطلاح ولا مشاحة في الاصطلاح.

[ والله اعلم بالصواب ]

Diskusihukumfiqh212.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar