Selasa, 20 Maret 2018

ILMU DAN SYARAT MENCARI ILMU

KESIMPULAN TEAM DHF
ILMU DALAM KEILMUAN
__________________
*PERTANYAAN*

Assalamu alaikum
Mohon maaf sebelumnya
Aku yg masih awam dalam ilmu mau minta pencerahan kepda para alim
Apa syarat utama mencari ilmu ?
Ulama atau mursyd yg seperti apa yg harus di pilh?
Apa pengertian ilmu dan definisinya?
Apa pengertian alim dan definisinya?
Alim yg seperti apa yg pantas disebut alim?
Apa itu hidayah dan taufiq?

*JAWABAN*
وعليكم سلام
Keterkaitan Pertanyaan Diatas Akan Dibahas Secara Rinci dan Pembahasan Yang Detail
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

🍄SUB. *MENCARI ILMU*

Dalam kitab ta’limul muta’allim, diterangkan :

الالاتنال العلم الا بستة * سأنبيك عن مجموعها ببيان

ذكلء وحرص واصطبار وبلغة * وارشاد استاذ وطول زمان

Ingatlah! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam syarat.
1.cerdas,cepat faham
2.tamak,tidak pernah puas dengan ilmu yang didapat.
3.sabar dalam mencari ilmu dan mengabdi pada guru.
4.punya uang,modal buat menuntut ilmu.
5.ada gurunya yang bisa selalu memberi petunjuk dan mengajarkan ilmu dan kebijaksanaan dengan benar.
6.lama dalam menuntut ilmu/menuntut ilmu dalam waktu yang lama.

*tambahan*
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة

Rasulullah saw bersabda : “Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”.

اعلم, بأنه لايفترض على كل مسلم، طلب كل علم وإنما يفترض عليه طلب علم الحال كما قال: وأفضل العلم علم الحال، وأفضل العمل حفظ الحال

Perlu diketahui bahwa, kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan ini tidak untuk sembarang ilmu, tapi terbatas pada ilmu agama, dan ilmu yang menerangkan cara bertingkah laku atau bermuamalah dengan sesama manusia. Sehingga ada yang berkata,“Ilmu yang paling utama ialah ilmu Hal. Dan perbuatan yang paling mulia adalah menjaga perilaku.” Yang dimaksud ilmu hal ialah ilmu agama islam, shalat misalnya.

ويفترض على المسلم طلب ما يقع له فى حاله، فى أى حال كان، فإنه لابد له من الصلاة فيفترض عليه علم ما يقع له فى صلاته بقدر ما يؤدى به فرض الصلاة،

Oleh karena setiap orang islam wajib mengerjakan shalat, maka mereka wajib mengetahui rukun-rukun dan sarat-sarat sahnya shalat, supaya dapat melaksanakan shalat dengan sempurna.

ويجب عليه بقدر ما يؤدى به الواجب، لأن ما يتوسل به إلى إقامة الفرض يكون فرضا، وما يتوسل به إلى إقامة الواجب يكون واجبا وكذا فى الصوم، والزكاة، إن كان له مال، والحج إن وجب عليه. وكذا فى البيوع إن كان يتجر.

Setiap orang islam wajib mempelajari/mengetahui rukun maupun shalat amalan ibadah yang akan dikerjakannya untuk memenuhi kewajiban tersebut. Karena sesuatu yang menjadi perantara untuk melakukan kewajiban, maka mempelajari wasilah/perantara tersebut hukumnya wajib. Ilmu agama adalah sebagian wasilah untuk mengerjakan kewajiban agama. Maka, mempelajari ilmu agama hukumnya wajib. Misalnya ilmu tentang puasa, zakat bila berharta, haji jika sudah mampu, dan ilmu tentang jual beli jika berdagang.

قيل لمحمد بن الحسن، رحمة الله عليه: لما لاتصنف كتابا فى الزهد؟ قال: قد صنفت كتابا فى البيوع، يعنى: الزاهد من يحترز عن الشبهات والمكروهات فى التجارات.

Muhammad bin Al-Hasan pernah ditanya mengapa beliau tidak menyusun kitab tentang zuhud, beliau menjawab, “aku telah mengarang sebuah kitab tentang jual beli.” Maksud beliau adalah yang dikatakan zuhud ialah menjaga diri dari hal-hal yang subhat (tidak jelas halal haramnya) dalam berdagang.

وكذلك فى سائر المعاملات والحرف، وكل من اشتغل بشيئ منها يفترض عليه علم التحرز عن الحرام فيه. وكذلك يفترض عليه علم أحوال القلب من التوكل والإنابة والخشية والرضى، فإنه واقع فى جميع الأحوال.

Setiap orang yang berkecimpung di dunia perdagangan, wajib mengetahui cara berdagang dalam islam supaya dapat menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan. Setiap orang juga harus mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan batin atau hati, misalnya tawakal, tobat, takut kepada Allah, dan ridha. Sebab, semua itu terjadi pada segala keadaan.


🍄SUB. *ULAMA ATAU MURSYAD PILIHAN DIRI*

Memilih Guru adalah hal yang tidak bisa dianggap kecil, jika dilihat dari kepribadian seorang Guru, memilih Guru hendak dan di Utamakan yang lebih alim

أما اختيار الأستاذ: فينبغى أن يختارالأعلم والأورع والأسن، كما اختار أبو حنيفة، رحم الله عليه، حماد بن سليمان، بعد التأمل والتفكير،

Dalam memilih guru, hendaklah mengambil yang lebih alim, waro’ dan juga lebih tua usianya. Sebagaimana Abu Hanifah setelah lebih dahulu memikirkan dan mempertimbangkan lebih lanjut, maka menentukan pilihannya kepada tuan Hammad Bin Abu Sulaiman.

، قال: وجدته شيخا وقورا حليما صبورا فى الأمور. وقال: ثبت عند حماد بن سليمان فنبت

Dalam hal ini dia berkata : “beliau saya kenal sebagai orang tua yang budi luhur, berdada lebar serta penyabar. Katanya lagi: saya mengabdi di pangkuan tuan Hammad Bin Abu Sulaiman, dan ternyata sayapun makin berkembang.”


🍄SUB. *DEFINISI ILMU*

🍁العلم هو المعرفة التي يتم التوصل لها من خلال الدراسة أو الممارسة
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang dicapai melalui pembelajaran atau praktek

🍁وأما تفسير العلم: فهو صفة يتجلى بها المذكور لمن قامت هى به كما هو. والفقه: معرفة دقائق العلم مع نوع علاج. قال أبو حنيفة رحمة الله عليه: الفقه معرفة النفس ما لها وما عليها. وقال: ما العلم إلا للعمل به، والعمل به ترك العاجل الآجل.

Ilmu ditafsiri dengan : Sifat yang dimiliki seseorang, maka menjadi jelaslah apa yang terlintas di dalam pengertiannya. Fiqih adalah: Pengetahuan tentang kelembutan-kelembutan ilmu. Ujar Abu Hanifah : Fiqih adalah pengetahuan tentang hal-hal yang berguna, yang berbahaya bagi diri seseorang. Ujarnya lagi : Ilmu itu hanya untuk diamalkannya, sedang mengamalkan di sini berarti meninggalkan orientasi demi akhirat.

فينبغى للإنسان أن لايغفل عن نفسه، ما ينفعها وما يضرها، فى أولها وآخرها، ويستجلب ما ينفعها ويجتنب عما يضرها، كى لايكون عقله وعمله حجة فيزداد عقوبة، نعوذ بالله من سخطه وعقوبه.

Maka seyogyanya manusia jangan sampai lengah diri dari hal-hal yang bermanfaat dan berbahaya di dunia dan akhirat. Dengan demikian dia akan mengambil mana yang bermanfaat dan menjauhi mana yang berbahaya, agar supaya baik akal dan ilmunya tidak menjadi beban pemberat atas dirinya dan menambah siksanya. Kita berlindung kepada allah dari murka dan siksanya.

وقد ورد فى مناقب العلم وفضائله، آيات وأخبار صحيحة مشهورة لم نشتغل بذكرها كى لايطول الكتاب.

Dalam masalah kebaikan keistimewaan dan keutaman ilmu itu, banyaklah ayat-ayat al-quran dan hadis-hadis shahih dan masyhur yang mengemukakannya. Namun kali ini tidak kami kedepankan, agarlah uraian kitab ini tidak terlalu berkepanjangan.

SUB. *ALIM DAN SEPUTAR KEPANTASAN*
عالم
Adalah orang yang berilmu, siapapun yang berilmu disebut alim secara bahasa.

Secara syariat alim adalh org yg berilmu dan mengamalkan ilmu nya termasuk mengajarkan ilmu nya kepada org lain.

Alim belum tentu ulama tetapi ulama pasti alim

Arti Ulama Secara harfiah menurut bahasa etimologi, kata Ulamāʾ berasal dari bahasa arab ( علم, يعلم yang berarti mengetahui) perubahan kaidah tashrif arab menjadi kata (عالِم Ālim) ismul fa~il (kata untuk menunjukkan si pelaku yang berarti orang yang mengetahui). Kemudian dari kata tunggal (عالِم) berubah menjadi kata jamak (العلماء) yang diartikan sebagai orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan.

Terminologi Ulama secara umum di zaman sekarang ;
Ulama adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas untuk mengayomi, membina dan membimbing umat Islam baik dalam masalah-masalah agama maupum masalah sehari hari yang diperlukan baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Makna sebenarnya dalam bahasa Arab adalah ilmuwan atau peneliti, kemudian arti ulama tersebut berubah ketika diserap kedalam Bahasa Indonesia, yang maknanya adalah sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama Islam.

Adapun
Pengertian Ulama Menurut al-Quran Secara pasti kita tidak akan tahu tentang Ulama jika tidak ada kabar dari al-Qur`an maupun melalui Rasulullah. Secara tekstual Ulama jika mengacu pada kata (علم , يعلم- عالِم Ālim dan derivasinya / tashrif) maka kita akan menemukan 823 kali penyebutan.

Namun, kita juga bisa menemukan indikasi makna sejenis namun dengan menggunakan kosa kata yang berbeda seperti kata al-aql, al-fikr, al-nazhr, al-basyar, al-tadabbur, al-‘itibar dan al-dzikr.

شَهِدَ اللَّهُأَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًابِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيم

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang berilmu (وَأُولُو الْعِلْمِ) (juga menyatakan demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”



Firman Allah
وَمَا يَعْقِلُهَا إِلاَّ الْعَالِمُوْنَ
Dan tidak ada yang mengetahuinya (perumpamaan-perumpamaan yang dibuat oleh Allah) melainkan orang-orang yang berilmu.” (Al-’Ankabut: 43)

إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِه
ِ الْعُلَمآءُ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.”
(Fathir: 28)

جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَار
ُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا أَبَدًا رَضِيَ اللهً عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّه

ُ Ganjaran mereka di sisi Allah adalah jannah Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan mereka kekal di dalamnya. Allah meridhai mereka dan mereka ridha kepada Allah, demikian itu adalah bagi orang yang takut kepada Rabbnya.”
(Al-Bayyinah: 8)


Ulama adalah seorang pemimpin agama yang dikenal masyarakat luas akan kesungguhan dan kesabarannya dalam menegakkan kebenaran, sebagaimana firman Allah

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.” (Q.s. As-Sajdah [32]: 24).

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tiap-tiap golongan tidak mengutus beberapa orang untuk memperdalam agama lalu memberi peringatan kepada kaumnya, apabila mereka telah kembali; supaya mereka itu dapat menjaga diri.” (Q.s. At-Taubah [9]: 12



Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan hal ini dalam sabdanya yang diriwayatkan Abdullah bin ‘Amr ibnul ‘Ash, katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعاً يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِباَدِ، وَلَكِنْ بِقَبْضِ الْعُلَماَءِ. حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عاَلِماً اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْساً جُهَّالاً فَسُأِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)



Pengertian Ulama Menurut Ulama

Ibnu Jarir ath-Thabari mengungkapkan dalam kitab tafsirnya, Jami’ul Bayan bahwa yang dimaksud dengan ulama adalah seorang yang Allah jadikan sebagai pemimpin atas umat manusia dalam perkara fiqih, ilmu, agama, dan dunia. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitakan bahwa mereka (para ulama) adalah orang-orang yang takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengkhususkan mereka dari mayoritas orang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya adalah ulama, sesungguhnya Allah Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (Fathir: 28). Ayat ini merupakan pembatasan bahwa orang yang takut kepada Allah adalah ulama.” (Miftah Dar As-Sa’adah 1/225)

Ibnul Qayyim dalam I’lamul Muwaqqi’in-nya membatasi bahwa ulama adalah orang yang pakar dalam hukum Islam, yang berhak berfatwa di tengah-tengah manusia, yang menyibukkan diri dengan mempelajari hukum-hukum Islam kemudian menyimpulkannya, dan yang merumuskan kaidah-kaidah halal dan haram.


Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan: Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Kemudian Kami menjadikan orang-orang yang menegakkan (mengamalkan) Al-Kitab (Al-Quran) yang agung sebagai pembenar terhadap kitab-kitab yang terdahulu yaitu orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, mereka adalah dari umat ini.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/577)

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan: “Ayat ini sebagai syahid (penguat) terhadap hadits yang berbunyi Al-’Ulama waratsatil anbiya (ulama adalah pewaris para nabi).” (Fathul Bari, 1/83)

Abu Muslim Al-Khaulani rahimahullah mengatakan: “Ulama di muka bumi ini bagaikan bintang-bintang di langit. Apabila muncul, manusia akan diterangi jalannya dan bila gelap manusia akan mengalami kebingungan.” (Tadzkiratus Sami’, hal 34)

Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah mengatakan: “Telah sampai kepada kami bahwa Abu Dawud adalah termasuk ulama dari ulama-ulama yang mengamalkan ilmunya sehingga sebagian imam mengatakan bahwa Abu Dawud serupa dengan Ahmad bin Hanbal dalam hal bimbingan dan kewibawaan. Dalam hal ini Ahmad menyerupai Waki’, dalam hal ini pula Waki’ menyerupai Sufyan dan Sufyan menyerupai Manshur dan Manshur menyerupai Ibrahim, Ibrahim serupa dengan ‘Alqamah dan ‘Alqamah dengan Abdullah bin Mas’ud. ‘Alqamah berkata: “Ibnu Mas’ud menyerupai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bimbingan dan arahannya.” (Tadzkiratul Huffadz, 2/592, lihat Wujub Irtibath bil ‘Ulama karya Hasan bin Qashim Ar-Rimi)

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah dalam Tafsir-nya mengatakan: “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada siapa saja yang tidak mengetahui untuk kembali kepada mereka (ulama) dalam segala hal. Dan dalam kandungan ayat ini, terdapat pujian terhadap ulama dan rekomendasi untuk mereka dari sisi di mana Allah memerintahkan untuk bertanya kepada mereka.” (Tafsir As-Sa’di, hal. 394), hal ini berkenaan dengan tafsir ayat (An-Naml: 43)

Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengatakan: “Sesungguhnya aku mengira bahwa terlupakannya ilmu karena dosa, kesalahan yang dilakukan. Dan orang alim itu adalah orang yang takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Ta’liq kitab Tadzkiratus Sami’, hal. 28)

Abdurrazaq mengatakan: “Aku tidak melihat seseorang yang lebih bagus shalatnya dari Ibnu Juraij. Dan ketika melihatnya, aku mengetahui bahwa dia takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Ta’liq kitab Tadzkiratus Sami’, hal 28)


Ada istilah al-faqih
Ada istilah Al alim.

Menurut imam Hasan bahwa yg di maksud Al Fatih ialah org yg Zuhud dari urusan duniawi, dan cinta akhirat senantiasa Istiqomah dlm ibadahnya dan berpegang teguh terhadap Sunnah.

Ibnu bathol berkata:
Berdasarkan cerita dari abu Abdillah bin mikhlad

Apa tanda-tanda ulama'..??

Tanda-tanda ulama' ialah
Org yg mengamalkan ilmu nya , merasa sedikit ats ilmu yg yg dimiliki meski ia punya banyak ilmu, serta mengamalkan ilmunya utk dirinya juga cinta/suka terhadap ilmu nya org lain (sll mencari ilmu Dr orang lain tdk merasa puas dan bangga terhadap ilmu yg ia miliki)

Ia juga menerima perkara hak Taka kisah datang dri.mana dan siapa yg memberikan nya, sll.memgbil ilmu dimana pun dan dari siapapun.

Inilah tanda-tanda orang yg alim dan sifat-sifat nya org alim.

Imam Al.maruzi juga ikut berkomentar bahwa begitulah tanda-tanda orang alim dan sifat-sifat nya.

Lebih jauh imam Ibnu bathoh menyampaikan cerita Dr Ibnu mihlad

Bagaimana cara mengetahui org alim yg jujur (alim yg sebenarnya)

Ialaj org yg Zuhud dlm urusan duniawi, dan banyak.memikirkan urusan akhirat nya.

Ada istilah al-faqih
Ada istilah Al alim.

Menurut imam Hasan bahwa yg di maksud Al Fatih ialah org yg Zuhud dari urusan duniawi, dan cinta akhirat senantiasa Istiqomah dlm ibadahnya dan berpegang teguh terhadap Sunnah.

Ibnu bathol berkata:
Berdasarkan cerita dari abu Abdillah bin mikhlad

Apa tanda-tanda ulama'..??

Tanda-tanda ulama' ialah
Org yg mengamalkan ilmu nya , merasa sedikit ats ilmu yg yg dimiliki meski ia punya banyak ilmu, serta mengamalkan ilmunya utk dirinya juga cinta/suka terhadap ilmu nya org lain (sll mencari ilmu Dr orang lain tdk merasa puas dan bangga terhadap ilmu yg ia miliki)

Ia juga menerima perkara hak Taka kisah datang dri.mana dan siapa yg memberikan nya, sll.memgbil ilmu dimana pun dan dari siapapun.

Inilah tanda-tanda orang yg alim dan sifat-sifat nya org alim.

Imam Al.maruzi juga ikut berkomentar bahwa begitulah tanda-tanda orang alim dan sifat-sifat nya.

Lebih jauh imam Ibnu bathoh menyampaikan cerita Dr Ibnu mihlad

Bagaimana cara mengetahui org alim yg jujur (alim yg sebenarnya)

Ialaj org yg Zuhud dlm urusan duniawi, dan banyak.memikirkan urusan akhirat nya.

Hal.49

Sepantasnya bagi org alim adlah melumuri abu si kepala nya sebagai wujud tawadug kepada Allah SWT.

Dalam artian sell rendah diri, tdk cinta dunia, Zuhud dalm urusan duniawi

قال ابن بطة: حدثنا أبو الحسين إسحاق بن أحمد الكاذي، حدثنا عبد الله بن أحمد بن حنبل، حدثني أبي، ثنا عفان، حدثنا حماد بن زيد عن أيوب قال: ينبغي للعالم أن يضع التراب على رأسه تواضعا لله عز وجل (١).
"إبطال الحيل" ص ٧٩ (٣٦)




🍄SUB. HIDAYAH DAN TAUFIQ

HIDAYAH
Hidayah ialah Jalan lurus yang dapat mencapaikan seseorang pada tujuan kehidupan bahagia di akherat.

الهداية: هي إبانة الطريق الموصل إلى السعادة والكمال.

Aysiir at-Tafasiir Li Kalaam al’Aly II/263

الهداية هي الطريق المستقيم الموصل إلى الغاية وهو أقصر الطرق ، وغاية هذه الحياة هي أن تصل إلى نعيم الآخرة

Tafsiir as-Sya’raawy I/383

الهداية هى الدلالة على ما يوصل الى البغية لا الدلالة الموصلة اليها قطعا

Tafsiir al-Haqqy XVII/298

♣*TAUFIQ*
Taufiq adalah sesuatu yang diciptakan oleh Allah Ta’alaa yang mendorong dan mempermudah seseorang untuk melakukan ketaatan dalam beribadah

قال أصحابنا المتكلمون التوفيق خلق قدرة الطاعة والخذلان خلق قدرة المعصية

Syarh an-Nawaawy alaa Muslim I/173

والتوفيق لغة: جعل الأسباب موافقة للمسببات. وشرعاً خلق قدرة الطاعة في العبد، وقيل خلقها فيه بالفعل
Daliil al-Faalihiin V/138
وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ } والتوفيق: تسهيل سبيل الخير والطاعة

Tafsiir al-baghoowy IV/196

وَقَالَ غِذَاء : التَّوْفِيقُ مِنْ اللَّهِ خَلْقُ قُدْرَةِ الطَّاعَةِ وَتَسْهِيلُ سَبِيلِ الْخَيْرِ , وَعَكْسُهُ الْخِذْلانُ .

Ghidza’ al-Baab II/370

Dengan demikian semua manusia yang menganut agama Islam artinya telah mendapatkan hidayah dari Allah Ta’ala (Jalan lurus yang dapat mencapaikan seseorang pada tujuan kehidupan bahagia di akherat) tetapi tidak semua dari mereka mendapat taufiq untuk mengerjakan amal shaleh.

Wallahu'alam bishawab
diskusihukumfiqh212.blogspot.com
hikmahdhf.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar