Sabtu, 31 Maret 2018

HUKUM EMAS DI MONAS

KESIMPULAN TEAM MUSYAWWIRIN DHF
SEPUTAR MASALA ZAKAT MAS /MONAS
====================
PERTANYAN:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Pertanyaan titipan :
Mohon pencerahan tentang diskripsi masalah :
1. Nishab zakat emas adalah 20 Dinar atau 85 gram
2. Berat emas di Monas 32 kg.

Pertanyaan :
1. Apa emas di Monas tersebut wajib dizakati ?
2. Kalau wajib dizakati siapa yg wajib membayar ?

Demikian atas jawabannya disampaikan terima kasih

JAWAB:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Sub A:
Emas di monas tidak wajib zakat, sebab bukan milkuttam/kepemilikan secara pribadi, (aset negara)
Sebab
Salah satu syarat wajib zakat emas adalah kepemilikan secara utuh dan sempurna (milik pribadi)

Dissmping itu emas yg terdapat di monas adalh yg di fungsikan sebagai perhiasan,
Sementara emas yg di gunakan utk perhiasan tdk wajib zakat.


🔵Berikut SYARAT SYARAT EMAS WAJIB ZAKA.

👉Zakat hanya wajib dibayar oleh orang-orang yang memenuhi kriteria wajib zakat. Di dalam kitab Syarh al-Yaqut an-Nafis fi Mazhab Ibn Idris (asy-Syafi’i) Beirut, Dar al-Minhaj, cetakan ketiga tahun 2011, halaman : 260),  Habib Muhammad bin Ahmad bin Umar asy-Syathiri berkata:

شروط وجوب زكاة المال خمسة : الإسلام، والحرية، وتمام الملك، والتعين، وتيقن الوجود

“Syarat-syarat wajib zakat ada lima, yaitu
1_ Islam,
2_merdeka,
3_ kepemilikan sempurna,
4_pemiliknya tertentu,
5_sang pemilik wujud secara yakin.”

Dalam kitab tersebut ditegaskan bahwa syarat wajib zakat ada lima.

Fokus pada bagian point......

4.Kepemilikannya sempurna. Maksudnya dimiliki dengan sempurna. Maka zakat tidak wajib bagi budak mukattab (budak yang mencicil kepada majikannya agar bebas dari status budak) karena status kepemilikannya lemah.

5. Sang pemilik wujud secara yakin. artinya, zakat tidak wajib dikeluarkan dari harta yang diwakafkan kepada janin yang masih berada dalam kandungan karena tidak diyakini wujudnya/hidupnya.

👉Sumber rujukan:
(Habib Hasan bin Ahmad al-Kaaf, Taqrirat as-Sadidah, Yaman, Dar al-Mirats an-Nabawi, cetakan pertama, 2013, halaman 397)

__________
🌺 Adapula sebuah hadist yg
Diriwayatkan bahwa Aisyah dan Ibnu Umar bahwa beliau berdua memberikan perhiasan kepada anak-anaknya, kemudian mereka berdua tidak mengeluarkan zakatnya, sebagaimana diriwayatkan Imam Syafi'I di dalam Musnad-nya .

🔴Adapun yg di maksud PERHIASAN adalah:
🌺 Perhiasan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh hampir setiap perempuan. Bagi perempuan perhiasan kedudukannya seperti baju, kosmetik, dan  peralatan rumah tangga, maka tidak ada zakat atasnya.

🌺Abu Bakar al-Hasni dalam  Kifayat al-Akhyar : 266 berkata  : "Karena perhiasan tersebut dipakai untuk berhias diri dalam hal-hal yang dibolehkan, ini seperti halnya unta dan sapi yang digunakan untuk bekerja".

Lebih lanjut
👉Imam Nawawi  dalam al-Majmu' : 6/ 36 berkata :" Berkata ulama-ulama kami : jika seseorang mempunyai perhiasan (emas dan perak) yang tujuannya tidak untuk dipakai, baik itu yang haram, makruh, maupun mubah, tetapi untuk disimpan dan dimiliki, maka hukumnya menurut madzhab  yang benar adalah wajib dikeluarkan zakatnya, dan  ini adalah pendapat mayoritas ulama."

👉Senada dgn fatwa di atas
Ibnu Qudamah di dalam  al Mughni : 2/ 608 berkata : " Jika seorang perempuan memakai perhiasan, kemudian setelah itu berniat untuk diperjuabelikan, maka  terkena kewajiban zakat setelah satu tahun, dimulai pada saat dia berniat. "

✍Keadaan Kedua : Perhiasan tersebut dipakai sehari-hari, seperti cincin, kalung dan gelang yang dipakai untuk menghiasai tubuh perempuan.  

Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat tentang hukum zakat terhadap perhiasan  yang sengaja dipakai tersebut :

Pendapat Pertama : Tidak ada zakat dalam perhiasan yang dipakai. Ini adalah pendapat mayoritas ulama, termasuk di dalamnya Imam Malik, Syafi'I dan Ahmad.

👉Hadist di atas menunjukkan kaidah umum dalam masalah zakat, bahwa segala sesuatu yang tidak berkembang khususnya yang dipakai sehari-hari, maka tidaklah terkena kewajiban zakat, seperti kuda yang ditunggangi dan budak yang bekerja untuknya. Begitu juga perhiasan yang dipakai sehari-hari maka tidak terkena zakat atasnya.

🌼Atsar Ibnu Umar dan Jabir bin Abdullah, bahwa beliau berdua berkata : "Tidak ada zakat dalam perhiasan" (Atsar Riwayat Abdur Razaq dan Ibnu Abi Syaibah)


📚REFERENSI:

📔بجيرمي على خطيب ج١ص٢٥٠
(ولا تجب في الحلي المباح) من ذهب أو فضة كخلخال لامرأة (زكاة) لأنه معد لاستعمال مباح فأشبه العوامل من النعم، ويزكي المحرم من حلي ومن غيره كالأواني بالإجماع وكذا المكروه كالضبة الكبيرة من الفضة للحاجة والصغيرة للزينة، ومن المحرم الميل للمرأة وغيرها فيحرم عليهما.
نعم لو اتخذ شخص ميلا من ذهب أو فضة لجلاء عينه فهو مباح فلا زكاة فيه، والسوار والخلخال للبس الرجل بأن يقصده باتخاذهما فهما محرمان بالقصد، والخنثى في حلي النساء كالرجل وفي حلي الرجال كالمرأة احتياطا للشك في إباحته، فلو اتخذ الرجل سوارا مثلا بلا قصد لا للبس ولا لغيره أو بقصد إجارته لمن له استعماله بلا كراهة فلا زكاة فيه لانتفاء القصد المحرم والمكروه، وكذا لو انكسر الحلي المباح للاستعمال وقصد إصلاحه وأمكن بلا صوغ فلا زكاة أيضا وإن دام أحوالا لدوام صورة الحلي أو قصد إصلاحه،

📔: اعانة الطالبين ٢/١٤٨ : (قوله: تجب إلخ)
شروع في بيان شروط من تجب عليه زكاة الاموال التي هي: النقدان، والانعام، والقوت، والتمر، والعنب. وبدأ ببيان شروط من تجب عليه زكاة النقدين - لانهما أشرف من بقية الاموال - إذ بهما قوام الدنيا، ونظام أحوال الخلق، لان حاجات الناس كثيرة، وكلها تقضى بهما، بخلاف غيرهما من الاموال. وذكر لمن تجب عليه زكاتهما خمسة شروط - متنا وشرحا - وهي: إسلام، وحرية، وتعين مالك، ونصاب وحول. وبقي من الشروط: قوة الملك، ويعبر عنه بالملك التام، ليخرج به ما ملكه المكاتب، فلا زكاة فيه عليه، لضعف ملكه عن احتمال المواساة. وتيقن وجود المالك: فلا زكاة في مال الحمل الموقوف له بإرث أو وصية، لعدم الثقة بحياته. ومعظم هذه الشروط يأتي في غيره ممن تجب عليه زكاة بقية الاموال - كما ستقف عليه.

📔وذكر لمن تجب عليه زكاتهما خمسة شروط - متنا وشرحا - وهي: إسلام، وحرية، وتعين مالك

[ والله اعلم بالصواب ]

Diskusihukumfiqh212.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar