Sabtu, 17 Maret 2018

HUKUM NIKAH TANPA WALI TANPA SAKSI

KESIMPULAN TEAM MUSYAWWIRIN DHF
HUKUM MENIKAH BERDUA SAJA
===================
PETANYAAN:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ada pertanyaan titipan..

*Sa'il* : Jika di suatu tempat ada satu orang laki2 dan satu orang perempuan dan tidak ada lagi orang lain selain mereka berdua,
Contoh: Seperti mereka tanpa sengaja terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni, ataw semua tempat kemusibahan yang tersisa hanya mereka,

Prtanyaannya apakah mereka di perbolehkan menikah tanpa adanya wali dan saksi ?
Dan bagaimana pula hukumnya ?

JAWAB:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

👉Dalam kasus di atas
Jika tidak dlm situasi yg benr2 darurat sperti takut terjadi nya zina, maka tdk bisa taqlid pd madzhab daud adzohiri, meskipun dlm situasi terdampar.

Kecuali memng jelas dan nyata dgn dugaan yg kuat dan tidak bisa menghindar lagi, dr perbuatan zina semntara tidak di temukan org lain selain kedua nya
Maka Boleh nikah karena keadaan yang memaksa, tapi jika suatu saat kembali bersama dan ketemu manusia banyak wajib mengulang. Setelah ketemu banyak orang ulangi nikah untuk keluar dari khilaf

✒Catatan penting....!!!!

dlam situasi dan keadaan ikhtiyari maka ulama' sepakat tidak memperkenankan taqlid kepada madzhab daud adl_dlohiri terkait hukum nikah tanpa wali dan tanpa saksi.

Bahakan ulama' menyatakan hukum nya zina jika menikah tanpa wali tanpa saksi, sebab pernikahan tersebut di anggap bathil.

👉sebagiamana Fatawa ibnu hajar alhaitami tentang taqlid kpd daud azdohri 

✍Nikah dengan tanpa wali tanpa saksi dengan taqlid kepada fiqih madzhab dawud azh-zhohiri hukumnya tidak boleh, bahkan termasuk zina.

👉Hal ini 4 mazdhab sepakat ttidak boleh, sbb wali dan saksi merupakan syarat nikah, hanya sj menurut hanafi wali tdk termasuk syarat jk sdh dlm keridloannya, jd klo cm berduaan sperti kasus di ats tetap tidak boleh krn tdk ada saksi

👉menurut imam Abu Hanifah boleh menikahi perempuan merdeka (bukan budak) yang sudah baligh dan berakal dengan ridlonya si perempuan tersebut, meski tidak diakad oleh walinya, baik perempuan yang masih perawan atau yang sudah janda. Dengan syarat ada dua saksi. Tapi ingat, mungkin masih banyak syarat-syarat yang lainnya, tidak boleh langsung mengikuti pendapat ini sebelum mengetahui semua syarat-syaratnya.




📚REFERENSI:

📔الفقه الاسلامي وادلته ج ١ص١١٢
ومن صور التلفيق الممنوع لمخالفته الإجماع: أن يتزوج رجل امرأة بغير صداق ولا ولي ولا شهود، مقلدا كل مذهب فيما لا يقول به الآخر، فهذا من التلفيق المؤدي إلى محظور، لأنه يخالف الإجماع، فلم يقل به أحد (١).

👉Fathul Qadir Ibnu al-Hamam al-Hanafi :
📔بَابُ الْأَوْلِيَاءِ وَالْأَكْفَاءِ ( وَيَنْعَقِدُ نِكَاحُ الْحُرَّةِ الْعَاقِلَةِ الْبَالِغَةِ بِرِضَاهَا ) وَإِنْ لَمْ يَعْقِدْ عَلَيْهَا وَلِيٌّ بِكْرًا كَانَتْ أَوْ ثَيِّبًا ( عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ وَأَبِي يُوسُفَ ) رَحِمَهُمَا اللَّهُ ( فِي ظَاهِرِ الرِّوَايَةِ . وَعَنْ أَبِي يُوسُفَ ) رَحِمَهُ اللَّهُ ( أَنَّهُ لَا يَنْعَقِدُ إلَّا بِوَلِيٍّ .
وَعِنْدَ مُحَمَّدٍ يَنْعَقِدُ وُقُوفًا ) وَقَالَ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ رَحِمَهُمَا اللَّهُ لَا يَنْعَقِدُ النِّكَاحُ بِعِبَارَةِ النِّسَاءِ أَصْلًا لِأَنَّ النِّكَاحَ يُرَادُ لِمَقَاصِدِهِ وَالتَّفْوِيضُ إلَيْهِنَّ مُخِلٌّ بِهَا ، إلَّا أَنَّ مُحَمَّدًا رَحِمَهُ اللَّهُ يَقُولُ : يَرْتَفِعُ الْخَلَلُ بِإِجَازَةِ الْوَلِيِّ .
Fokus :
📔وَيَنْعَقِدُ نِكَاحُ الْحُرَّةِ الْعَاقِلَةِ الْبَالِغَةِ بِرِضَاهَا ) وَإِنْ لَمْ يَعْقِدْ عَلَيْهَا وَلِيٌّ بِكْرًا كَانَتْ أَوْ ثَيِّبًا ( عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ وَأَبِي يُوسُفَ



📔مختصر القدوري :  الحنفية
ولا يعقد نكاح المسلمين إلا بحضور شاهدين حرين بالغين عاقلين مسلمين أو رجل وامرأتين
وينعقد نكاح المرأة الحرة البالغة العاقلة برضاها وإن لم يعقد عليها ولي عند أبي حنيفة بكر كانت أو ثيبا وقال أبو يوسف ومحمد: لا ينعقد إلا بولي

📔لا يجوز تقليد داود في النكاح بلا ولي ولا شهود، ومن وطىء في نكاح خال عنهما وجب عليه حد الزنا على المنقول المعتمد

تحفة المحتاج في شرح المنهاج – (ج 38 / ص 327)

( قَوْلُهُ : لِبَيَانِ أَنَّ الْأَحْسَنَ إلَخْ ) فِيهِ نَظَرٌ وَيَكُونُ مَا فِيهَا إشَارَةٌ إلَى مُرَاعَاةِ خِلَافِ دَاوُد الْقَائِلِ بِصِحَّتِهِ بِلَا وَلِيٍّ وَلَا شُهُودٍ بِنَاءً عَلَى أَنَّ الِاعْتِدَادَ بِخِلَافِهِ كَمَا قَالَهُ الشَّارِحُ السُّبْكِيُّ ، وَإِنْ نَقَلَ عَنْ بَابِ اللِّبَاسِ مِنْ شَرْحِ مُسْلِمٍ خِلَافُهُ وَقَدْ أَفْتَى شَيْخُنَا الشِّهَابُ الرَّمْلِيُّ بِعَدَمِ الْحَدِّ مُرَاعَاةً لِنَحْوِ خِلَافِ دَاوُد وَالشَّارِحُ مَاشٍ عَلَى وُجُوبِ الْحَدِّ كَمَا تَرَى

[ والله اعلم بالصواب ]

Diskusihukumfiqh212.blogspot.com
hikmahdhf.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar