Minggu, 25 Februari 2018

HUKUM BERWUDHU SAAT AZAN PERTAMA

KESIMPULAN TEAM MUSYAWWIRIN DHF.

HUKUM MNGAMBIL WUDHU SAAT AZAN PERTAMA JUM'AT
__________________________________________________

PERTANYAAN:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Pada yth ustadz/eh
Saat adzan jum'at prtama apakah boleh kta ngambil wudu'
Mhon pncerahan

JAWAB:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

👉,,wudlu saat adzan pertama boleh hanya saja sunah bagi orang yang mendengarkan adzan berkumandang untuk menjawab adzan tersebut,
baik bagi orang yang sedang dalam keadaan berwudhu atau tidak, kecuali bagi orang yang sedang melakukan hubungan intim dan sedang qodhil hajat (buang air besar/kecil).
dapa
 
aktifitas yang harom(sesuai ket diatas) adalah saat adzan kedua

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Maksudnya: Apabila Imam telah naik mimbar dan muaddzin telah mengumandangkan adzan di hari Jum'at, Maka wajib bagi kaum muslimin untuk bersegera memenuhi panggilan muaddzin dan meninggalakan semua pekerjaannya serta diharamkan melakukan segala bentuk transaksi termasuk jual beli. Imaduddin Abul Fida Ismail bin Al-Khatib Abu Hafs Umar Ibnu Katsir Al-Syafi’i Al-Quraisyi Al-Dimasyqi didalam Tafsir Ibnu Katsir menegaskan bahwa semua Ulama’ sepakat bahwa waktu yang diharamkan melaksanakan transaksi termasuk jual beli adalah setelah dikumandangkannya adzan yang kedua. Maka transaksi jual beli yang dilakukan pada saat pelaksanaan khutbah adalah haram.
Imam Abu Bakar Ibnu Sayyid Muhammad Syata Al-Dimyati dan Imam Zakariya Al-Anshari menambahkan bahwa diharamkannya melakukan transaksi pada saat itu (setelah dikumandangkannya adzan yang kedua) adalah bagi orang-orang yang belum berada didalam Masjid. Maka apabila seseorang mendengar adzan shalat Jum'at dikumandangkan kemudian orang tersebut bergegas menuju Masjid dan ditengah perjalanan melakukan transaksi jual beli atau orang tersebut sudah berada didalam Masjid dan melakukan transaksi jual beli, maka hukum transaksi jual beli yang dilakukan adalah tidak haram, namun perlu diketahui bahwa hukum melakukan transaksi jual beli didalam Masjid adalah makruh dan diharamkannya melakukan transaksi pada saat itu (setelah dikumandangkannya adzan yang kedua) juga bagi orang-orang yang telah mengerti bahwa hal itu (melakukan transaksi setelah dikumandangkannya adzan yang kedua) adalah dilarang (haram) juga tidak dalam kondisi darurat. Jadi, apabila transaksi jual beli yang dilakukan pada saat itu (setelah dikumandangkannya adzan yang kedua) karena ketidak mengertiannya atau karena kondisi darurat (Ex: membeli makanan untuk orang yang kelaparan yang jika ditunda dapat membahayakan jiwanya atau membeli kain kafan untuk mayit yang apabila ditunda, maka kondisi mayit akan berubah), maka hukumnya adalah tidak haram dan tidak berdosa.

📚REFENISI:

👉 Nihayatuz Zain, juz 1 hal 97
📔ﻭ ‏) ﺳﻦّ ‏( ﻟﺴﺎﻣﻌﻬﻤﺎ ‏) ﺃَﻱ ﺍﻟْﻤُﺆَﺫّﻥ ﻭﺍﻟﻤﻘﻴﻢ ‏( ﺃَﻥ ﻳَﻘُﻮﻝ ﻭَﻟَﻮ ﻏﻴﺮ ﻣﺘﻮﺿﻰﺀ ‏) ﺃَﻭ ﺟﻨﺒﺎ ﺃَﻭ ﺣَﺎﺋِﻀًﺎ ﺃَﻭ ﻧﻔﺴَﺎﺀ ﺧﻼﻓًﺎ ﻟﻠﺴﺒﻜﻲ ﺣَﻴْﺚُ ﻗَﺎﻝَ ﻳﺴﻦ ﻟﻠﻤﺤﺪﺙ ﻟَﺎ ﻟﻠْﺠﻨﺐ ﻭَﺍﻟْﺤَﺎﺋِﺾ ﻭَﺧِﻠَﺎﻓًﺎ ﻟِﺎﺑْﻨِﻪِ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺘَّﺎﺝ ﺍﻟﺴُّﺒْﻜِﻲّ ﺣَﻴْﺚُ ﻗَﺎﻝَ ﺗﺠﻴﺐ ﺍﻟْﺤَﺎﺋِﺾ ﻟﻄﻮﻝ ﺃﻣﺪﻫﺎ ﺑِﺨِﻠَﺎﻑ ﺍﻟْﺠﻨﺐ ‏( ﻣﺜﻞ ﻗَﻮْﻟﻬﻤَﺎ ‏) ﻭﺍﻟﻤﺠﺎﻣﻊ ﻭﻗﺎﺿﻲ ﺍﻟْﺤَﺎﺟﺔ ﻳﺠﻴﺒﺎﻥ ﺑﻌﺪ ﻓﺮَﺍﻍ ﺷﻐﻠﻬﻤﺎ ﻛﻐﻴﺮﻫﻤﺎ ﻣَﺎ ﻟﻢ ﻳﻄﻞّ ﺍﻟْﻔَﺼْﻞ ﻋﺮﻓﺎ ﻭَﺇِﻟَّﺎ ﻟﻢ ﺗﺴْﺘَﺤﺐ ﻟَﻬﻤﺎ ﺍﻟْﺈِﺟَﺎﺑَﺔ

👉(QS. Al-Jumu'ah: 9)

📔ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻧُﻮﺩِﻱَ ﻟِﻠﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻣِﻦْ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻓَﺎﺳْﻌَﻮْﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺫَﺭُﻭﺍ ﺍﻟْﺒَﻴْﻊَ ﺫَﻟِﻜُﻢْ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ

📔ﻭﻗﻮﻟﻪ : } ﻭَﺫَﺭُﻭﺍ ﺍﻟْﺒَﻴْﻊَ { ﺃﻱ :
ﺍﺳﻌﻮﺍ ﺇﻟﻰ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﺗﺮﻛﻮﺍ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﺇﺫﺍ ﻧﻮﺩﻱ ﻟﻠﺼﻼﺓ : ﻭﻟﻬﺬﺍ ﺍﺗﻔﻖ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻨﺪﺍﺀ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ . ﺍﻟﺠﺰ .8 ﺻﻔﺤﺔ .122
ﻗﻮﻟﻪ ﻭﺣﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺗﻠﺰﻣﻪ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻧﺤﻮ ﻣﺒﺎﻳﻌﺔ ‏) ﺃﻱ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ } ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﺇﺫﺍ ﻧﻮﺩﻱ ﻟﻠﺼﻼﺓ ﻣﻦ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻓﺎﺳﻌﻮﺍ ﺇﻟﻰ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺫﺭﻭﺍ ﺍﻟﺒﻴﻊ { ﻓﻮﺭﺩ ﺍﻟﻨﺺ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﻭﻗﻴﺲ ﻋﻠﻴﻪ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﻣﺤﻞ ﺍﻟﺤﺮﻣﺔ ﻓﻲ ﺣﻖ ﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻟﻪ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺃﻣﺎ ﻣﻦ ﺳﻤﻊ ﺍﻟﻨﺪﺍﺀ ﻓﻘﺎﻡ ﻗﺎﺻﺪﺍ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻓﺒﺎﻉ ﻓﻲ ﻃﺮﻳﻘﻪ ﺃﻭ ﻗﻌﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﻭﺑﺎﻉ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻜﻦ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻣﻜﺮﻭﻩ ﻭﻣﺤﻠﻬﺎ ﺃﻳﻀﺎ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻋﺎﻟﻤﺎ ﺑﺎﻟﻨﻬﻲ ﻭﻻ ﺿﺮﻭﺭﺓ ﻛﺒﻴﻌﻪ ﻟﻠﻤﻀﻄﺮ ﻣﺎ ﻳﺄﻛﻠﻪ ﻭﺑﻴﻊ ﻛﻔﻦ ﻟﻤﻴﺖ ﺧﻴﻒ ﺗﻐﻴﺮﻩ ﺑﺎﻟﺘﺄﺧﻴﺮ ﻭﺇﻻ ﻓﻼ ﺣﺮﻣﺔ ﻭﺇﻥ ﻓﺎﺗﺖ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻭﺧﺮﺝ ﺑﻘﻮﻟﻪ ﻣﻦ ﺗﻠﺰﻣﻪ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻣﻦ ﻻ ﺗﻠﺰﻣﻪ ﻓﻼ ﺣﺮﻣﺔ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻻ ﻛﺮﺍﻫﺔ ﻟﻜﻦ ﺇﺫﺍ ﺗﺒﺎﻳﻊ ﻣﻊ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻣﺜﻠﻪ ﺃﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﺗﺒﺎﻳﻊ ﻣﻊ ﻣﻦ ﺗﻠﺰﻣﻪ ﺣﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻳﻀﺎ ﻹﻋﺎﻧﺘﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ﻭﻗﻴﻞ ﻛﺮﻩ ﻟﻪ ﺫﻟﻚ ‏) ﻗﻮﻟﻪ ﻛﺎﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﺼﻨﻌﺔ ‏) ﺗﻤﺜﻴﻞ ﻟﻨﺤﻮ ﻣﺒﺎﻳﻌﺔ ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﻭﻫﻞ ﺍﻻﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﺎﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻛﺎﻟﻜﺘﺎﺑﺔ ﻛﺎﻻﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﻨﺤﻮ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﻣﻘﺘﻀﻰ ﻛﻼﻣﻬﻢ ﻧﻌﻢ . ﺍﻩ ﻗﺎﻝ ﻉ ﺵ ﺃﻱ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﺧﺎﺭﺝ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻭﻳﻜﺮﻩ ﻓﻴﻪ ‏) ﻗﻮﻟﻪ ﺑﻌﺪ ﺷﺮﻭﻉ ‏) ﻣﺘﻌﻠﻖ ﺑﺤﺮﻡ ‏) ﻭﻗﻮﻟﻪ ﻓﻲ ﺃﺫﺍﻥ ﺧﻄﺒﺔ ‏) ﺃﻱ ﺍﻷﺫﺍﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺍﻟﺨﻄﻴﺐ ﻭﻗﻴﺪ ﺍﻷﺫﺍﻥ ﺑﻤﺎ ﺫﻛﺮ ﻷﻧﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﻋﻬﺪﻩ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﺎﻧﺼﺮﻑ ﺍﻟﻨﺪﺍﺀ ﻓﻲ ﺍﻵﻳﺔ ﺇﻟﻴﻪ ‏) ﻗﻮﻟﻪ ﻓﺈﻥ ﻋﻘﺪ ‏) ﺃﻱ ﻣﻦ ﺣﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻌﻘﺪ ﺑﻴﻌﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﻋﺒﺎﺭﺓ ﺍﻟﻤﻐﻨﻰ ﻣﻊ ﺍﻷﺻﻞ ﻓﺈﻥ ﺑﺎﻉ ﻣﻦ ﺣﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﺻﺢ ﺑﻴﻌﻪ ﻭﻛﺬﺍ ﺳﺎﺋﺮ ﻋﻘﻮﺩﻩ ﻷﻥ ﺍﻟﻨﻬﻲ ﻟﻤﻌﻨﻰ ﺧﺎﺭﺝ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﻘﺪ ﺃﻱ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺘﺸﺎﻏﻞ ﻋﻦ ﺻﻼﺗﻬﺎ ﻓﻠﻢ ﻳﻤﻨﻊ ﺍﻟﺼﺤﺔ ﻛﺎﻟﺼﻼﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﺍﺭ ﺍﻟﻤﻐﺼﻮﺑﺔ . ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ . ﺍﻟﺠﺰ .2 ﺻﻔﺤﺔ .95

[ والله اعلم بالصواب ]

Diskusihukumfiqh212blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar