Senin, 26 Februari 2018

HUKUM BULU HEWAN YANG DI CABUT

KESIMPULAN TEAM DHF

HUKUM BULU HEWAN YANG DI CABUT/TERLEPAS SAAT MASIH HIDUP ATAU MATI
_____________________

PERTANYAAN:

السلام عليكم     mau nanya apakah boleh menjualbulu   
hewan yg masih hidupseperti mentok dicabuti bulunya di bikin kok bulu tangkis. Terima kasih ustad

JAWABAN:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Hukum bulu hewan yg di cabut/terlepas semasa hidup atau mati nya

Maka terjadi tafsiliyah dan khilafiyah kalangan ulama'

🖎apabila bulu hewan tersebut dari hewan yg halal di konsumsi kemudian di ambilnya dgn cara di potong maka di hukumi suci secara ijma' ulama'

Tetapi bila dengan cara di cabut maka terjadi khilafiyah

🖒Menurut qaul shohih adalah suci.

🖒Menurut muqobilus shohih adalh najis.

(Secara garis besar menurt qaul shohih bulu hewan yg halal di konsumsi baik di cabut atau di potong bulunya di hukumi suci)

🖒Termasuk suci adalah bulu kasar dan bulu halus sprti bulu domba,bulu unta dan bulu ayam dll.

🖒termasuk suci juga adalah bulu manusia.

🖎apabila bulu hewan tersebut dari hewan yg halal di konsumsi dan terlepas sesudah ia mati tetapi kematian nya dgn cara di sembelih secra syara' maka suci.

🖎apbila bulu hewan tersebut dari hewan yg halal di konsumsi tetapi terlepas/di cabut sesudah mati semnatara kematian nya tdk dgn cara di sembelih secara syara' maka bulu tersebut najis.

🖎Apabila bulu hewan tersebut dari hewan yg tdk halal di konsumsi maka najis secara mutlak.
baik terlepas saat hidup atau sesudah ia mati.
Baik di sembelih ataupun tidak.

KHILAFIYAH ULAMA' TENTANG BULU HEWAN YG SUDAH MATI

🖎bulu hewan halal di konsumsi yg matinya tdk dengan cara sembelihan syara'
Atau bulu hewan yg tidak halal di konsumsi kemudian mati

Maka terjadi khilafiyah:

🖎pendapat pertama adalah najis (di anggap bangkai krn bulu bagian/juz dari bangkai.

🖎pendapat kedua:

Tidak najis

🖒alasan pertama sebab
Bulu tdk mmpunyai ruh maka tdk najis sebab kematian hewan tersebut.

🖒Alasan kedua krn bulu saat di cabut tdk terasa dan tdk merasa sakit hewan tersebut.

Di antara dua pendapat ini yg adzhar/qaul yg jelas adalh di hukumi najis.

Alasan ulama yg menganggap najis dgn alasan.

Krn bulu hewan yg tdk halal di konsumsi tersebut di cabut saat hidup nya najis maka begitu pula saat matinya krn hukum nya mengikuti hukum asal nya secara jumlah.

Begitu pula hukum tulang bangkai.
Sprti tanduk dan gigi

Sebagian qiel di samakan dgn hukum rambut (tidak najis)

Sementara madzhab syafii memutuskan atas kenajisan tulang bangkai tersebut.

Karna tulang saat di cabut hewan tersebut merasakan sakit.

Lebih lanjut madzhab syafii menegaskan.

Apabila bulu bangkai kami hukumi najis 

Kemudian bulu manusia terdapat dua pendapat

1.di anggap najis bila sudah menjdi mayat

Krn apabila kami mengatakan ketika sudah mati menjdi najis maka tentu demikian pula bulu ikut najis.

Sedangkan apabila kami mengatakan tidak najis sebab kematian nya maka begitu pula dgn bulu makaa menurt qaul rojih di anggap suci.

(Manusia suci saat ia mati maka bulunya pun suci meski ia sudah mati)

Wal hasil menurut qaul ashoh bulu manusia itu suci meskipun sudah mati.

Menrut maqobilul asoh  di hukumi najis.

Dalam kitab hilyatul ulama' di sebutkan

Segala bulu yg halal semasa hidup nya maka bulu tersebut menjadi najis sebb menjadi bangkai

Demikian dalm nash imam syafii.

Lebih lanjut imam syafii menuturkan:
.apa bila kulit bangkai di samak kemudian di kulit tersebut ada bulu nya maka terdapat dua pendapat:

Menurt qaul yg lebih shohih adalah najis

Menurt maqobilul ashoh adalh suci.
___________
Masih seputar KHILAFIYAH KALANGAN ULAMA TENTANG BULU.

apabila bulu hewan yg halal di konsumsi di cabut saat hidup maka terdapat dua pendapt

PENDAPT:
1. Tetap di hukumi SUCI.

PENDAPAT:
2. dihukumi NAJIS

🖎MENURUT IMAM ATHO' dan IAMAM HASAN AL BASHRI
bulu hewan NAJIS saat ia menjadi bangkai.
Tetapi bisa suci dengan cara di cuci.

🖎menurut IMAM AN NAKHO'IE
Gading yg di kuliti/di bersihkan kulit hewan nya adalah suci.

🖎IMAM AL LAITS bin ZA'DIN tulang yg di masak hingga keluar minyak nya maka menjdi suci.

🖎Menurut IAMAM AHMAD.
Imam Malik. imam ABU HANIFAH.

bulu Tidak hidup (tdk ada Ruh.nya) maka tdk menjdi najis sebab matinya hewan tersebut.

Pendapt tersebut yg di pilih oleh imam al MUZANNI

🖎Kemudian TULANG,KUKU,TANDUK ada dua pendapat

🖒di hukumi najis sbb tulang,tanduk,kuku itu hidup maka mnjdi najis ketika hewan nya mati.
Hal ini merupakan pendapt imam malik .imam ahmaf yh di pilih oelh imam al.muzanni.

🖒pendapt kedua adalh di samakan dgn hukum bulu (tidak najis)

Pendapt ini di pilih oelh imam Abu Hanifah dan imam al tsauri

__________________________
🖒🖒🖒🖒🖒🖒🖒🖒🖒🖒🖒🖒🖒🖒

Refrensi:

Dalam kitab fathul qorib juz 1 hal 309 maktabah syamilah.

Di kecualikan Bulu hewan yg di ambil saat hidup nya tdk termasuk najis.

Selain bulu hewan yg di ambil saat hidup nya maka tergolong bangkai (najis)

(وما قطع من) حيوان (حي فهو ميت إلا الشعر)، أي المقطوع من حيوان مأكول. وفي بعض النسخ «إلا الشعور» (المنتفع بها في المفارش والملابس) وغيرها.
_________

( وما قطع من حي فهو ميت إلا الشعور المنتفع بها في المفارش والملابس وغيرهما ) الأصل في ذلك حديث أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن جباب أسنمة الإبل وأليات الغنم فقال ما قطع من حي فهو ميت وفي رواية ما قطع من بهيمة وهي حية فهو ميت ويستثى من عموم ذلك شعر المأكول وريشه وصوفه ووبره إذا انفصل في حياته بقطع أو قص فإنه طاهر وكذا ما تناثر أو نتف في الأصح

Artinya:
"Sesuatu yang dipotong dari barang hidup hukumnya bangkaii (najis) kecuali rambut yang bisa dimanfaatkan untuk tikar, pakaian dan lain sebagainya berdasarkan hadits Nabi riwayat Abi Said alkhudhri saat Nabi ditanya tentang Jubah yang terbuat punuk unta dan pantat kambing, Nabi menjawab : "Sesuatu yang dipotong dari barang hidup hukumnya mayat", di riwayat lain "Sesuatu yang dipotong dari binatang yang hidup hukumnya mayat"
Dikecualikan dari keumuman hadits ini rambut dari binatang yang halal dimakan dagingnya bulu-bulunya, bila dipotong saat hidupnya dengan memotong, mencukur maka suci (ulama sepakat) begitu juga yang dicabut menurut pendapat yang shahih (ulama berbeda pendapat). [ Kifaayah Al-Akhyaar I/521 ].

________

فرع في أجزاء الحيوان الأصل أن ما انفصل من حي فهو نجس الشعر المجزوز من مأكول اللحم في الحياة والصوف والوبر والريش فكله...ا طاهرة بالاجماع
والمتناثر والمنتوف طاهر على الصحيح ويستثنى أيضا شعر الآدمي والعضو المبان منه ومن السمك والجراد ومشيمة الآدمي فهذه كلها طاهرة على المذهب وهذا الذي ذكرناه في الشعور تفريع على المذهب في نجاسة الشعر بالموت
Artinya:
Cabang dari bab, menjelaskan tentang bagian-bagian tubuh binatang. "Sesuatu yang terpisah dari binatang yang masih hidup hukumnya najis, Rambut yang di cukur dari binatang yang halal dimakan saat hidupnya, serta bulu (dari semacam wool domba), dan bulu (dari semacam binatang kelinci) dan bulu (dari semacam burung, LAR-java pen) semuanya dihukumi SUCI dengan kesepakan para Ulama, sedang bulu yang dicabut darinya hukumnya SUCI menurut pendapat yang shahih.
Dikecualikan juga rambut manusia dan amggota yang nyata darinya, ikan, belalang, ari-ari manusia semuanya hukumnya semua juga suci menurut pendapat yang bisa di jadikan Madzhab". [ Roudhotut Thoolibiin I/15 ].

________

Dalam matan kitab minhajul qawim juz 1 hal 54 (maktabah syamilah)
  di anggap suci bulu hewan
yg terpisah saat hidup nya.

والجزء المنفصل من الحيوان كميتته، إلا شعر المأكول وريشه وصوفه ووبره فطاهرات،

_______________
Syarahnya:

والجزء المنفصل من الحيوان كميتته" طهارة ونجاسة فيدخل نحو الآدمي ومشيمته طاهرة بخلافهما من نحو الفرس للخبر الصحيح: "ما قطع من حي فهو ميت"١، "إلا شعر" الحيوان "المأكول وريشه وصوفه ووبره" إذا لم يعلم إبانته بعد موته "فطاهرات" لقوله تعالى: {وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا} ، الآية: ولو انفصل من مأكول حي جزء عليه شعر فهما نجسان وخرج بما ذكره القرن والظلف والظفر فهي نجسة.

و الشعر المجهول انفصاله هل هو فى حال حياة الحيوان الماكول او لا او كونه ماكولا او غيره طاهر عملا بالاصل

Bulu yang tidak diketahui terpisahnya apakah ia pisah pada saat binatang yang boleh dimakan masih hidup atau sudah mati. Atau berasal dari binatang yang halal atau yang lain? Maka bulu tersebut hukummya SUCI karena berpegang pada keasliannya (lihat bujairomi alal khatib 1/189).

و شعر ماكول و ريشه اذا ابين فى حياة...الى ان قال...فهما طاهران

Rambut binatang yang halal dimakan dan bulunya ketika dipisahkan pada saat masih hidup...maka keduanya adalah SUCI (lihat i'anah 1/87).

و شرط فى معقود) عليه مثمنا كان او ثمنا (ملك له) اى للعاقد (عليه)...الى ان قال...(و طهره) او امكان طهره بغسل

Syarat barang yang di-akadi baik itu dagangan atau uangnya adalah harus milik orang yang melakukan akad....dan suci atau memungkinkan mensucikannya dengan dibasuh (lihat i'anah 3/9).
___________
و الشعر المجهول انفصاله هل هو فى حال حياة الحيوان الماكول او لا او كونه ماكولا او غيره طاهر عملا بالاصل

Bulu yang tidak diketahui terpisahnya apakah ia pisah pada saat binatang yang boleh dimakan masih hidup atau sudah mati. Atau berasal dari binatang yang halal atau yang lain? Maka bulu tersebut hukummya SUCI karena berpegang pada keasliannya (lihat bujairomi alal khatib 1/189).
____________
و شعر ماكول و ريشه اذا ابين فى حياة...الى ان قال...فهما طاهران

Rambut binatang yang halal dimakan dan bulunya ketika dipisahkan pada saat masih hidup...maka keduanya adalah SUCI (lihat i'anah 1/87).

___________

Terjadi khilafiyah kalangan ulama fiqih
Terkait bulu bangkai/hewan yg sudah mati

Ada yg mengatakan najis ada pula yg  mengatakan tdk najis.

Sebagaimana di jelaskan dlm kitab kifayatul akhyar juz 1 hal 19 maktabah syamilah.

(وَعظم الْميتَة وشعرها نجس إِلَّا الْآدَمِيّ) الأَصْل فِي ذَلِك قَوْله تَعَالَى {حرمت عَلَيْكُم الْميتَة} وَتَحْرِيم مَا لَيْسَ بِحرَام وَلَا ضَرَر فِي
أكله يدل على نَجَاسَته
وَلَا شكّ أَن الْعظم وَالشعر من أَجزَاء الْحَيَوَان نعم فِي الشّعْر خلاف فِي أَنه ينجس بِالْمَوْتِ أم لَا وَهُوَ قَولَانِ أَحدهمَا لَا ينجس لِأَنَّهُ لَا تحله الْحَيَاة فَلَا روح فِيهِ فَلَا ينجس بِالْمَوْتِ بِدَلِيل أَنه إِذا قطع لَا يحس وَلَا يألم وأظهرهما أَنه ينجس وَهُوَ الَّذِي جزم بِهِ الشَّيْخ لِأَنَّهُ إِن حلته الْحَيَاة فينجس إِلَّا فينجس تبعا للجملة لِأَنَّهُ من جُمْلَتهَا كَمَا يجب غسله فِي الطَّهَارَة والجنابة
وَأما الْعظم فَفِيهِ خلاف قيل إِنَّه كالشعر وَالْمذهب الْقطع بِنَجَاسَتِهِ لِأَنَّهُ يحس ويألم بِالْقطعِ وَالصُّوف والوبر والريش كالشعر فَإِذا قُلْنَا بنجاستة الشّعْر فَفِي شعر الْآدَمِيّ قَولَانِ بِنَاء على نَجَاسَته بِالْمَوْتِ إِن قُلْنَا ينجس بِالْمَوْتِ فَكَذَا ينجس شعره وَإِن قُلْنَا لَا ينجس وَهُوَ الرَّاجِح فَلَا ينجس شعره بِالْمَوْتِ على الْأَصَح وَالله أعلم

___________

Kitab hilyatul ulama' juz 1 hal 96_99 maktabah syamilah.

فَأَما الشّعْر وَالصُّوف والوبر فَيحل بِالْحَيَاةِ وينجس بِالْمَوْتِ على الْمَنْصُوص للشَّافِعِيّ رَحمَه الله فِي عَامَّة كتبه فعلى هَذَا إِذا دبغ جلد الْميتَة وَعَلِيهِ شعر فَهَل يطهر الشّعْر فِيهِ قَولَانِ
أصَحهمَا أَنه لَا يطهر
فَإِن نتف شعر الْمَأْكُول فِي حَال حَيَاته كَانَ طَاهِرا
وَحكي فِيهِ وَجه آخر أَنه ينجس وَلَيْسَ بِشَيْء
وَأما شعر الْآدَمِيّ فطاهر إِذا قُلْنَا لَا ينجس بِالْمَوْتِ فِي أصح الْقَوْلَيْنِ وَإِن قُلْنَا إِنَّه ينجس بِالْمَوْتِ فقد روى إِبْرَاهِيم الْبَلَدِي عَن الْمُزنِيّ رَحمَه الله عَن الشَّافِعِي رَضِي الله عَنهُ أَن الشَّافِعِي رَحمَه الله رَجَعَ عَن تنجيس شعر الْآدَمِيّ

فَمن أَصْحَابنَا من جعل ذَلِك خَاصّا فِي حق الْآدَمِيّ كَرَامَة لَهُ
وَمِنْهُم من جعله رُجُوعا عَن تنجيس جَمِيع الشُّعُور فَجعل فِي الشُّعُور قولا آخر أَنَّهَا لَا تنجس بِالْمَوْتِ
وَأما شعر رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فَإِن قُلْنَا شعر غَيره نجس فَفِي شعره صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَجْهَان
قَالَ أَبُو جَعْفَر التِّرْمِذِيّ هُوَ طَاهِر
وَقَالَ غَيره هُوَ نجس
وروى عَن عَطاء وَالْحسن الْبَصْرِيّ أَن الشّعْر ينجس بِالْمَوْتِ ويطهر بِالْغسْلِ بعده

وَحكي عَن إِبْرَاهِيم النَّخعِيّ أَنه قَالَ طَهَارَة العاج خرطه
وَحكي عَن اللَّيْث بن سعد أَنه إِذا طبخ الْعظم حَتَّى خرج دهنه طهر
إِذا وجد شعرًا وَلم يدر أَنه شعر حَيَوَان مَأْكُول أَو غير مَأْكُول من أَصْحَابنَا من حكى فِيهِ وَجْهَيْن وبناهما على أَن حكم الْأَشْيَاء هُوَ فِي الأَصْل الْحَظْر أَو الْإِبَاحَة وَهَذَا بِنَاء فَاسد وَالْحكم فِي ذَلِك أَنه إِذا كَانَ ذَلِك فِي مَحل الشَّك فَلَا يجوز الِانْتِفَاع بِهِ وَجها وَاحِدًا
فَأَما اللَّبن فِي ضرع الشَّاة الْميتَة فَإِنَّهُ نجس وَبِه قَالَ مَالك وَأحمد
وَقَالَ أَبُو حنيفَة رَحمَه الله هُوَ طَاهِر يحل شربه وَهُوَ قَول دَاوُد

وَقَالَ أَبُو حنيفَة وَمَالك وَأحمد لَا حَيَاة فِي الشّعْر وَلَا ينجس بِالْمَوْتِ فِي الْحَيَوَان وَاخْتَارَهُ الْمُزنِيّ فَأَما الْعظم وَالظفر والظلف والقرن فَفِيهِ طَرِيقَانِ
أَحدهمَا أَن فِيهَا حَيَاة وتنجس بِالْمَوْتِ قولا وَاحِدًا وَبِه قَالَ مَالك وَأحمد وَاخْتَارَهُ الْمُزنِيّ
وَالثَّانِي أَن حكمه حكم الشّعْر وَهُوَ قَول أبي حنيفَة وَالثَّوْري

والله اعلم بالصواب

Wallahu 'alam bish showab.
hikmahdhf.blogspot.com
diskusihukumfiqh212.blogspot.com

1 komentar:

  1. PROMO SPESIAL NATAL & TAHUN BARU BOLAVITA

    FREECHIP RP 50.000,- UNTUK 100 USER ID KLAIM PERTAMA ! Cek Link » https://bit.ly/33lU0cf

    Berlaku Untuk permainan Casino Live Seperti Baccarat, Samkwan / Dadu, Dragon Tiger, Blackjack, Roulettet Dan Slot Online.

    Konfirmasi Bisa Langsung Hubungi WA Angel Selaku Cs Bertugas ya bos. :)
    » Nomor WhatsApp : 0812-2222-995

    BalasHapus