Minggu, 25 Februari 2018

PENGERTIAN LAUH MAHFUDZ

KESIMPULAN TEAM DHF

PENGERTIAN DI LAUH MAHFUDZ
----------------------------

📄 Pertanyaan :

Apakah yang di maksud lauh mahfudz

📋 Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Lauh Mahfuzh (Arab:لَوْحٍ مَحْفُوظٍ) adalah kitab tempat Allah menuliskan segala seluruh skenario/ catatan kejadian di alam semesta. Lauh Mahfuzh disebut di dalam Al-Qur'an sebanyak 13 kali.

Secara harfiah Allah cuma menyebutnya sebagai berada “di sisi Allah”. Tetapi, karena Allah adalah Dzat yang Maha Meliputi segala sesuatu, maka kita bisa mengatakan bahwa Lauh Mahfuzh pun meliputi segala sesuatu. Meliputi seluruh jagat raya beserta isinya. Kitab alam semesta, dimana seluruh peristiwa yang terjadi di penjuru jagat raya ini tertangkap olehnya. Bukan hanya yang berskala makrokosmos – miliaran tahun cahaya – melainkan juga yang mikrokosmos – partikel-partikel sub atomik yang tak kasat mata.

    Bukan cuma secara ruang, melainkan juga secara waktu. Bahwa, Lauh Mahfuzh ini mencatat kejadian masa lalu semenjak alam semesta diciptakan, sekaligus memuat peristiwa masa depan saat runtuhnya alam semesta menuju ketiadaan. Ia berada di sisi Allah yang “huwal awwalu wal aakhiru – Dia yang ‘lebih awal dari yang paling awal’, dan ‘lebih akhir dari yang paling akhir’.”

TAK ADA peristiwa yang tidak tercatat di Lauh Mahfuzh. Di penjuru semesta yang paling tersembunyi sekalipun. Karena Lauh Mahfuzh adalah kitab induk yang merekam seluruh benda dan peristiwa sejak alam semesta ini diciptakan.

    Al Quran sering menyebutnya sebagai “kitab yang nyata”. Yakni, kitab yang memuat seluruh kenyataan alam semesta. “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang GAIB; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam KITAB YANG NYATA (Lauh Mahfuzh)" [Qs. Al An’aam (6): 59]

Allah Swt. menceritakan tentang takdir yang telah ditetapkan-Nya atas makhluk-Nya sebelum Dia menciptakan semuanya. Untuk itu Dia berfirman:
{مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ}
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri. (Al-Hadid: 22)
Maksudnya, di jagat raya ini dan juga pada diri kalian.
{إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا}
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. (Al-Hadid: 22)
Yakni sebelum Kami ciptakan manusia dan makhluk lainnya. Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa damir yang terdapat pada lafaz nabra-aha merujuk kepada nufus (yakni anfusikum). Menurut pendapat yang lain, kembali kepada musibah. Tetapi pendapat yang terbaik ialah yang mengatakan kembali kepada makhluk dan manusia, karena konteks pembicaraan berkaitan dengannya. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Jarir, telah menceritakan kepadaku Ya'qub, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aliyyah, dari Mansur ibnu Abdur Rahman yang mengatakan, "Ketika aku sedang duduk bersama Al-Hasan, tiba-tiba datanglah seorang lelaki yang menanyakan kepadanya tentang makna firman-Nya: 'Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya' (Al-Hadid: 22) Maka kusampaikan kepadanya pertanyaan lelaki itu, lalu Al-Hasan menjawab, 'Subhanallah, siapakah yang meragukan hal ini; semua musibah yang terjadi di antara langit dan bumi, maka telah berada di dalam kitab Allah (Lauh Mahfuz) sebelum Dia menciptakan manusia."
Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud dengan 'musibah' di sini ialah musim paceklik atau kekeringan.
{وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ}
dan (tidak pula) pada dirimu sendiri. (Al-Hadid 22)
Yakni berupa rasa sakit dan penyakit. Qatadah mengatakan bahwa telah diceritakan kepada kami bahwa tiada seorang pun yang terkena luka karena batang dan tidak pula musibah yang menimpa telapak kaki (tertusuk duri) dan tidak pula terkilirnya urat, melainkan karena perbuatan dosa (yang bersangkutan), dan apa yang dimaafkan oleh Allah darinya adalah lebih banyak.
Ayat yang mulia ini juga merupakan dalil yang paling akurat yang membantah golongan Qadariyah yang menafikan adanya pengetahuan Allah yang terdahulu. Semoga Allah mengutuk mereka.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ، حَدَّثَنَا حَيْوَةُ وَابْنُ لَهِيعة قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الحُبُلي يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمرو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "قدَّر الله المقادير قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Haiwah dan Ibnu Lahi'ah. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Hani' Al-Khaulani, bahwa ia pernah mendengar Abu Abdur Rahman Al-Habli mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amr ibnul As mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Allah telah menetapkan ukuran-ukuran (semua makhluk-Nya) sebelum menciptakan langit dan bumi dalam jarak lima puluh ribu tahun.
Imam Muslim meriwayatkannya di dalam kitab sahihnya melalui hadis Abdullah ibnu Wahb dan Haiwah ibnu Syuraih dan Nafi' ibnu Yazid, ketiganya dari Abu Hani' dengan sanad yang sama. Dan Ibnu Wahb menambahkan:
"وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ"
sedangkan 'Arasy-Nya berada di atas air.
Imam Turmuzi telah meriwayatkan pula hadis ini, dan ia mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.

Al Hadid ayat 22-24
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْ لَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23) الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ (24) }
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barang siapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji.

Di dalam tafsir Al Khozin disebut kan bahwa lauh Mahfud di ciptakan dari mutiara yg putih yg di gantungkan di arsy

Di dalam tafsir Ibnu kasir disebut kan

Lauh Mahfud di ciptakan dari mutiara putih yg panjang nya antara bumi dan langit , lebar nya antara arah timur dan barat dan sisi tepinya di ciptakan dari mutiara dan yaqud,l lembaran nya terbuat dari yaqud berwarna merah. Pena nya terbuat dari nur ، dan Kalam nya di ikat di Arasy asal nya dari Hijr Mulk.

Menurut imam maqotil lauh Mahfud berda di samping kanan arasy.

Menurut imam thobroniy
Lauh Mahfud terbuat Dr  mutiara putih, lembaran nya Dr yaqud merah , pena nya nur, CATATAN /tulisan nya nur, bagi ALLAH setiap hari nya  360 laporan /pengamatan, di ciptakan nya mahluk, di berikan nya Rizqi, matinya makhluk,hidupnya makhluk ,mulia dan hina nya makhluk, dan Allah melakukan apa yg di kehendaki.

LAUHIL MAHFUDZ

عن ابن عباس ، أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : إن الله خلق لوحا محفوظا من درة بيضاء صفحاتها من ياقوتة حمراء ، قلمه نور ، وكتابه نور ، لله فيه في كل يوم ستون وثلاثمائة لحظة ، يخلق ويرزق ، ويميت ويحيي ، ويعز ويذل ، ويفعل ما يشاء .

Dari ibnu abbas sesungguhnya nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : " sesungguhnya Allah menciptakan lauh mahfudz dari mutiara putih, lembaran-lembarannya dari yaqut merah, penanya adalah cahaya, tulisannya juga cahaya, bagi Allah dalam lauhil mahfudz terdapat 360 pandangan, menciptakan dan memberi rizki, mematikan dan menghidupkan, meluhurkan dan menghinakan, dan melakukan yang dikehendakiNya."

عن ابن عباس قال : إن في صدر اللوح لا إله إلا الله وحده ، دينه الإسلام ، ومحمد عبده ورسوله ، فمن آمن بالله وصدق بوعده واتبع رسله أدخله الجنة قال : واللوح لوح من درة بيضاء ، طوله ما بين السماء والأرض ، وعرضه ما بين المشرق والمغرب ، وحافتاه الدر والياقوت ، ودفتاه ياقوتة حمراء ، وقلمه نور ، وكلامه معقود بالعرش

Dari ibnu abbas berkata : " sesungguhnya di tengah-tengah lauhil mahfudz tertulis tiada tuhan selain Allah yang Esa, agamanya islam, muhammad adalah hamba dan utusannya, barang siapa yang beriman kpd Allah dan membenarkan janjiNya, serta mengikuti utusannya maka Allah memasukkan kedalam syurgaNya.". Ibnu abbas berkata : " lauhul mahfudz adalah sebuah luh/ papan terbuat dari mutiara berwarna putih panjangnya antara langit dan bumi, lebarnya antara timur dan barat, kedua tepinya dari intan dan yaqut, penanya dari cahaya dan kalamnya tergantung di arsy."

وقال أنس بن مالك ، وغيره من السلف : اللوح المحفوظ في جبهة إسرافيل . وقال مقاتل : هو عن يمين العرش .

Anas bin malik dan juga yang lainnya dari ulama' salaf berkata : " lauhul mahfud berada di dahinya malaikat isrofil.". Muqotil berkata, " lauhil mahfudz berada di sebelah kanannya arsy. Wallohu a'lam.

[kitab albidayah wan nihayah imam ibnu katsir ].

PERBUATAN MANUSIA ADALAH TAKDIR ALLAH

- ٍَQS Yunus :61

وما يعزب عن ربك مثقال ذرة في الأرض ولا في السماء، ولا أصغر من ذلك ولا أكبر إلا في كتاب مبين

Artinya: Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

- QS Al-An'am :59

وما تسقط من ورقة إلا يعلمها، ولا حبة في ظلمات الأرض ولا رطب ولا يابس إلا في كتاب مبين

Artinya: dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

- QS Al-Hadid :22

ما أصاب من مصيبة في الأرض ولا في أنفسكم إلا في كتاب من قبل أن نبرأها، إن ذلك على الله يسير

Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

- QS Al-Mulk :14
أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

Artinya: Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?

TAKDIR DAPAT BERUBAH APABILA ALLAH BERKEHENDAK

- QS Ar-Ra'd 38-39

لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ.  يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ.

Artinya: Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).

📚 TAMBAHAN REFERENSI:

📖تفسير ابن فروك جز ٣ ص ١٩٢ مكتبة الشاملة

وقيل: في لوح محفوظ من التغيير والتبديل والزيادة والنقصان.
وقيل: اللوح المحفوظ: أم الكتاب، وقيل: معناه كأنه بما ضمن الله تعالى من حفظه في لوح محفوظ.
ومعنى {والله من ورائهم محيط}
أي: هم مقدور عليهم كما يكون فيما أحاط بهم وهذا من بلاغة القرآن.
قرأ نافع وحده {في لوح محفوظ} رفعا، وقرأ الباقون {في لوح محفوظ} . خفضا، على أنه من صفة اللوح.

📖 Tafsir ats-tsa'labiy juz 10 hal 175_176 maktabah syamilah

في لوح محفوظ.
قرأ يحيى بن يعمر: في لوح بضم اللام، أي إنه بلوح وهو ذو نور وعلو وشرف.
وقرأ الآخرون: بفتح اللام لوح محفوظ. قرأ نافع وابن مخيضر: بضم الظاء على نعت القرآن، وقرأ الباقون: بالكسر على نعت اللوح.
أخبرني ابن فنجويه قال: حدثنا مخلد قال: حدثنا ابن خلويه قال: حدثنا إسماعيل قال:
حدثنا إسحاق بن بشر، قال: أخبرني مقاتل وابن جريج عن مجاهد عن ابن عباس قال: إن في صدر اللوح لا إله إلا الله وحده، ودينه الإسلام ومحمد عبده ورسوله، فمن آمن بالله عز وجل وصدق بوعده واتبع رسله أدخله الجنة. قال: فاللوح لوح من درة بيضاء طويلة طوله ما بين
السماء والأرض وعرضه ما بين المشرق إلى المغرب، وحافتاه الدر والياقوت، ودفتاه ياقوتة حمراء، وقلمه نور، وكلامه بر معقود بالعرش، وأصله في حجر ملك يقال له ماطريون محفوظ من الشياطين، فذلك قوله بل هو قرآن مجيد في لوح محفوظ لله عز وجل فيه في كل يوم ثلاث مائة وستون لحظة يحيي ويميت ويعز ويذل ويفعل ما يشاء.
أخبرني عقيل إن المعافي أخبرهم عن محمد بن جرير قال: حدثنا عمرو بن علي قال:
سمعت قرة بن سليمان قال: حدثنا حرب بن سريح قال: حدثنا عبد العزيز بن صهيب عن أنس بن مالك: في قوله هو قرآن مجيد في لوح محفوظ. قال: إن اللوح المحفوظ الذي ذكره الله في جبهة إسرافيل. وقال مقاتل: اللوح المحفوظ عن يمين العرش.

📖 Tafsir Al Mawardi 6 hal 244 maktabah syamilah

الثاني: أنه من صفة العرش، وهو قول من قرأ بالكسر. ويحتمل إن كان صفة للعرش وجها ثالثا: أنه المحكم. {بل هو قرآن مجيد في لوح محفوظ} فيه وجهان: أحدهما: أن اللوح هو المحفوظ عند الله تعالى , وهو تأويل من قرأ بالخفض. الثاني: أن القرآن هو المحفوظ , وهو تأويل من قرأ بالرفع وفيما هو محفوظ منه وجهان: أحدهما: من الشياطين. الثاني: من التغيير والتبديل. وقال بعض المفسرين: إن اللوح شيء يلوح للملائكة فيقرؤونه.

📖 Tafsir Al qusairy 3 hal 713 maktabah syamilah

«بل هو قرآن مجيد في لوح محفوظ» «في لوح محفوظ» مكتوب فيه. وجاء في التفسير: أن اللوح المحفوظ خلق من درة بيضاء، دفتاه من ياقوتة حمراء عرضها بين السماء والأرض، وأعلاه متعلق بالعرش، وأسفله فى حجر ملك كريم.
والقرآن كما هو محفوظ في اللوح كذلك محفوظ في قلوب المؤمنين، قال تعالى: «بل هو آيات بينات في صدور الذين أوتوا العلم» فهو في اللوح مكتوب، وفي القلوب محفوظ.

📖 Tafsir Al Khozin 1/253 maktabah syamilah

وقيل: الذكر الحكيم هو اللوح المحفوظ الذي منه تنزلت جميع كتب الله على رسله وهو لوح من درة بيضاء معلق بالعرش.

📖 Tafsir Ibnu kasir 8/366_367 maktabah syamilah

وقوله تعالى: بل الذين كفروا في تكذيب أي هم في شك وريب وكفر وعناد والله من ورائهم محيط أي هو قادر عليهم قاهر لا يفوتونه ولا يعجزونه بل هو قرآن مجيد أي عظيم كريم في لوح محفوظ أي هو في الملأ الأعلى محفوظ من الزيادة والنقص والتحريف والتبديل.
قال ابن جرير «١» : حدثنا عمرو بن علي، حدثنا قرة بن سليمان، حدثنا حرب بن سريج، حدثنا عبد العزيز بن صهيب عن أنس بن مالك في قوله تعالى: بل هو قرآن مجيد في لوح محفوظ قال: إن اللوح المحفوظ الذي ذكر الله بل هو قرآن مجيد في لوح محفوظ في جبهة إسرافيل.
وقال ابن أبي حاتم: حدثنا أبي، حدثنا أبو صالح، حدثنا معاوية بن صالح أن أبا الأعبس هو عبد الرحمن بن سلمان قال: ما من شيء قضى الله: القرآن، فما قبله وما بعده إلا وهو في اللوح المحفوظ، واللوح المحفوظ بين عيني إسرافيل لا يؤذن له بالنظر فيه.
وقال الحسن البصري: إن هذا القرآن المجيد عند الله في لوح محفوظ ينزل منه ما يشاء على من يشاء من خلقه، وقد روى البغوي من طريق إسحاق بن بشر: أخبرني مقاتل وابن جريج عن مجاهد عن ابن عباس قال: إن في صدر اللوح لا إله إلا الله وحده، دينه الإسلام

ومحمد عبده ورسوله، فمن آمن بالله وصدق بوعده واتبع رسله أدخله الجنة، قال: واللوح لوح من درة بيضاء طوله ما بين السماء والأرض، وعرضه ما بين المشرق والمغرب، وحافتاه من الدر والياقوت، ودفتاه ياقوتة حمراء، وقلمه نور، وكلامه معقود بالعرش، وأصله في حجر ملك.
وقال مقاتل: اللوح المحفوظ عن يمين العرش، وقال الطبراني: حدثنا محمد بن عثمان بن أبي شيبة، حدثنا منجاب بن الحارث، حدثنا إبراهيم بن يوسف، حدثنا زياد بن عبد الله عن ليث عن عبد الملك بن سعيد بن جبير عن أبيه عن ابن عباس أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «إن الله تعالى خلق لوحا محفوظا من درة بيضاء صفحاتها من ياقوتة حمراء، قلمه نور وكتابه نور، لله فيه في كل يوم ستون وثلاثمائة لحظة، يخلق ويرزق ويميت ويحيي ويعز ويذل ويفعل ما يشاء» آخر تفسير سورة البروج، ولله الحمد والمنة.

_______catatan kaki_____
(١) تفسير الطبري ١٢/ ٥٣١.


https://diskusihukumfiqh212.blogspot.com

[ والله اعلم بالصواب ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar